Jumat, 09 Oktober 2020

INTERAKSI SOSIAL DAN LEMBAGA SOSIAL


 Tujuan Pembelajaran :

Setelah kegiatan pembelajaran dilaksanakan, peserta didik diharapkan dapat:
a. Menjelaskan pengertian interaksi sosial;
b. Menjelaskan syarat-syarat interaksi sosial;
c. Menjelaskan bentuk interaksi sosial yang asosiatif;
d. Menjelaskan bentuk interaksi sosial yang disosiatif;
e. Menjelaskan pengaruh interaksi sosial terhadap 
pembentukan  lembaga sosial;

f. Menjelaskan pengertian lembaga sosial;

g. Menjelaskan jenis-jenis lembaga sosial;
h. Menjelaskan fungsi lembaga sosial;
i. Menunjukkan perilaku jujur, bertanggung jawab, peduli, 
santun, menghargai, dan percaya diri.

 

A. Interaksi Sosial
1. Pengertian dan Syarat Interaksi Sosial

    Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik antara individu dengan individu, individu dengan kelompok atau hubungan antara kelompok dengan kelompok. 

Untuk memperjelas pengertian interaksi sosial, perhatikan beberapa contoh berikut ini.

Contoh interaksi sosial yang menunjukkan hubungan antara individu dengan individu:

1.      Bagus (individu) dan Ayu (individu) sedang bercakap-cakap di ruang kelas.

2.      Adi (individu) dan Yoya (individu) berdiskusi di perpustakaan.

Contoh interaksi sosial yang menunjukkan hubungan antara individu dengan kelompok:

1. Bagus (individu) mempresentasikan hasil penelitiannya di depan para dosen penguji (kelompok)

2. Pak Guru (individu) mengajar siswa-siswi kelas 7A (kelompok).

Contoh interaksi sosial yang menunjukkan hubungan antara kelompok dengan kelompok:

1.Tim basket kelas 7A (kelompok) bertanding dengan tim basket kelas 7B (kelompok)

2.  Para pengunjuk rasa (kelompok) terlibat bentrok dengan pasukan anti huru hara (kelompok) di depan gedung DPR. 

    Pada dasarnya manusia selalu ingin berkumpul dengan manusia lain, selalu ingin bertemu, berbicara atau ingin melakukan kegiatan-kegiatan lain  dengan sesama manusia. Melalui pergaulan di masyarakat, manusia terbentuk sebagai makhluk sosial. Manusia disebut makhluk sosial, karena manusia bersifat gregariuosness yaitu suatu naluri untuk selalu hidup dengan orang lain. 

    Berlangsungnya suatu proses interaksi sosial didasarkan pada beberapa faktor, antara lain sebagai berikut: 

a.Faktor Imitasi merupakan proses seseorang mencontoh orang lain atau kelompok. Contohnya, seorang anak perempuan bermain masak-masakan karena sering melihat ibunya pada saat memasak di dapur.

b.Faktor Sugesti merupakan pengaruh yang dapat menggerakkan hati orang. Contohnya, seorang pasien berobat pada dokter yang diyakini sangat hebat, maka pasien tersebut  lebih cepat sembuh karena sugesti pada dokter tersebut.

c.Faktor Identifkasi merupakan kecenderungan atau keinginan seseorang untuk menjadi sama dengan orang lain. Contohnya, seorang anak yang mengidolakan Christiano Ronaldo (pemain sepak bola), sehingga semua tingkah laku idolanya akan dilakukan.

d.Faktor Empati merupakan kemampuan untuk merasakan apa yang dialami, atau diderita orang lain. Contohnya, pada saat ada tetangga kita yang tertimpa musibah, maka kita ikut merasakan kesedihannya dan berusaha membantunya.

e.Faktor Simpati merupakan rasa ketertarikan pada penampilan. Misalnya tertarik karena karena penampilannya yang rapi dan santun. 

Interaksi sosial dapat dilihat dalam tindakan sehari-hari. Tindakan manusia bisa disebut sebagai interaksi sosial bila memiliki ciri sebagai berikut: 

1.Pelakunya lebih dari seorang (minimal  dua orang). 

2.Berlangsung secara timbal-balik.

3. Adanya kontak dan komunikasi 

4. Adanya suatu tujuan tertentu.

Keempat ciri di atas menjadi Syarat terjadi Interaksi Sosial.

 

 2. Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial 

Ada beberapa bentuk interaksi sosial dalam kehidupan masyarakat, yaitu sebagai berikut :

a. Asosiatif merupakan interaksi sosial yang mengarah kepada kesatuan pandangan. Proses ini terdiri atas tiga bentuk yaitu kerja sama, akomodasi, dan asimilasi.

1). Kerja sama sebagai suatu usaha bersama untuk mencapai tujuan bersama. Bentuk kerja sama ini dalam masyarakat Indonesia dikenal dengan istilah gotong royong.

2). Akomodasi merupakan suatu cara untuk menyelesaikan pertentangan tanpa menghancurkan pihak lawan sehingga lawan tidak kehilangan kepribadiannya. Dalam pelaksanaannya, akomodasi memiliki beberapa bentuk yaitu koersi, kompromi, arbitrasi, mediasi, konsiliasi, toleransi, stalemate, dan ajudikasi.

3). Asimilasi merupakan cara bersikap dan bertingkah laku dalam menghadapi perbedaan untuk mencapai kesatuan dalam pikiran  dan tindakan. Asimilasi (pembauran satu kebudayaan yang disertai dengan hilangnya ciri khas kebudayaan asli sehingga membentuk kebudayaan baru). Asimilasi ditandai dengan usaha-usaha mengurangi perbedaan antara indidvdu atau kelompok.

Contohnya orang-orang dari Tiongkok yang tinggal di
Indonesia, akhirnya bisa berbahasa Indonesia dengan sangat fasih. Dialek mereka untuk berkomunikasi sudah tidak asli lagi karena sudah tercampur dengan bahasa Indonesia

 

b.Disosiatif adalah interaksi sosial yang mengarah pada konflik dan merenggangkan solidaritas kelompok. Proses ini terdiri atas tiga bentuk yaitu kompetisi, kontravensi, dan pertentangan.

1).Kompetisi (Persaingan).

 Kompetisi adalah suatu proses individu atau kelompok yang bersaing untuk mencapai tujuan tertentu. Contoh kompetisi untuk menjadi juara dalam sebuah lomba.

2). Kontravensi. 

    Kontravensi adalah sikap mental yang tersembunyi terhadap pihak lain atau terhadap unsur-unsur kebudayaan golongan tertentu. Contohnya, para politisi yang terlihat akrab tetapi ada sikap tersembunyi di antara mereka.  Sikap tersebut dapat berubah menjadi kebencian, tetapi tidak sampai menjadi pertentangan atau pertikaian.

3). Pertentangan (Konflik).

    Pertentangan (konflik) adalah suatu proses di mana individu atau kelompok berusaha untuk mencapai tujuannya dengan jalan menentang pihak lawan yang disertai dengan ancaman dan kekerasan. Konflik terjadi jika dua pihak berusaha saling menggagalkan tujuan masing-masing. Pertentangan (konflik) disebabkan oleh perbedaan: antara individu-individu, kebudayaan, kepentingan, dan perubahan sosial.

    Bentuk-bentuk pertentangan atau konflik yang terjadi di masyarakat seperti konflik pribadi, konflik sosial, konflik politik, dan konflik internasional.

           

PENDALAMAN MATERI

1.  Jelaskan yang Anda ketahui tentang interaksi sosial!

2. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya interaksi sosial, di antaranya Imitasi, Jelaskan!

3. Sebutkan syarat terjadinya interaksi sosial!

4. Jelaskan dan beri contoh bentuk interaksi sosial Asosiatif dan Disosiatif!


2.