Rabu, 10 Juni 2020

MENANAMKAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN MELALUI PEMBELAJARAN IPS


Ilmu pengetahuan dan teknologi dapat diartikan sebagai suatu ilmu yang berorientasi pada pemenuhan kebutuhan manusia. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) saat ini membawa manfaat yang luar biasa bagi kemajuan peradaban umat manusia. Pesatnya perkembangan IPTEK ditandai dengan hadirnya teknologi canggih yang dapat membantu aktivitas manusia. Perkembangan IPTEK dapat memfasilitasi kegiatan usaha semakin lancar sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan. Namun demikian berkembangnya IPTEK juga menimbulkan dampak negatif. (Iwan Setiawan dkk, 2016, Ilmu Pengetahuan Sosial, Jakarta, Kemendikbud, halaman 173).  Penggunaan teknologi canggih pada zaman modern ini tak bisa kita hindari. Setiap individu bisa memanfaatkan teknologi secara bebas untuk berbagai kepentingan. Modernitas yang menawarkan kebebasan individual bila tak diimbangi dengan karakter individu yang baik bisa menimbulkan perilaku tidak terpuji. Banyak orang yang  menyalahgunakan teknologi untuk mencapai tujuan tertentu. Ada pihak tertentu yang sengaja mencari keuntungan pribadi di tengah perubahan yang serba cepat. Hal ini terjadi pada semua lapisan masyarakat. Tingginya tingkat korupsi, dan rendahnya produktivitas pekerja menunjukkan bahwa karakter masyarakat Indonesia belum kuat. Doni Koesoema (2007:286) menyebutkan bahwa dunia pendidikan Indonesia mengalami penyakit kronis yang mengancam jiwa orang lain dan peserta didik.


Pendidikan dapat mengambil peranan besar  dalam pembentukan karakter peserta didik.  Oleh sebab itu maka negara memiliki kepentingan besar dalam bidang pendidikan, yaitu untuk mempersiapkan peserta didik agar memiliki karakter yang kuat dalam rangka mencapai tujuan hidup berbangsa dan bernegara. Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas) merumuskan fungsi dan tujuan pendidikan nasional yang harus digunakan dalam mengembangkan upaya pendidikan di Indonesia. Pasal 3 UU Sisdiknas menyebutkan,  “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik  agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.  Tujuan pendidikan nasional itu merupakan rumusan mengenai kualitas manusia Indonesia yang harus dikembangkan oleh setiap satuan pendidikan. Oleh karena itu, rumusan tujuan pendidikan nasional menjadi dasar dalam pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa.
Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) sebagai subsistem pendidikan nasional memberi kontribusi penting dalam pembentukan karakter peserta didik. Mata Pelajaran IPS diajarkan di sekolah bertujuan untuk mempersiapkan peserta didik menjadi warga negara yang baik berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, dengan menitikberatkan pada pengembangan individu yang dapat memahami masalah-masalah yang berada di lingkungannya, baik yang berasal dari lingkungan sosial maupun lingkungan alam, selain itu dapat berpikir kritis dan kreatif, dan dapat melanjutkan serta mengembangkan nilai-nilai budaya bangsa, (Ilmu Pengetahuan Sosial, Depdiknas, 2005, halaman 7). Sedangkan karakter sebagai hasil dari pendidikan membawa arti penting dalam kehidupan di masyarakat. Karena itu sangat penting memahami nilai karakter yang dilaksanakan dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).  

Upaya Menanamkan Karakter Peduli Lingkungan pada Peserta Didik
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) diperlukan dalam kehidupan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan manusia melalui pemecahan masalah-masalah yang dapat diidentifikasikan.  Penerapan IPS perlu dilakukan secara bijaksana agar tidak berdampak buruk terhadap lingkungan.  Pembelajaran diarahkan untuk merancang dan menerapkan konsep IPS secara ilmiah dan bijaksana.  Penyajian kegiatan pembelajaran yang belum menanamkan nilai-nilai karakter bangsa dapat menimbullkan karakter peserta didik lemah dan mudah terbawa arus globalisasi yang negatif serta kurang peduli dengan lingkungan sekitar (Permendiknas No. 24. 2006: 484-485).
Pengalaman pribadi saya sebagai guru IPS masih sering menemukan peserta didik yang memiliki karakter kurang peduli terhadap lingkungan. Pelaksanaan pembelajaran IPS yang saya lakukan di SMP Negeri 1 Ngawi masih mengalami hambatan dalam menanamkan karakter peduli lingkungan pada peserta didik. Karakter peduli lingkungan peserta didik, terutama kelas 7, belum membudaya. Hal ini bisa saya maklumi karena peserta didik kelas 7 berasal dari berbagai latar belakang keluarga dan sekolah yang berbeda. Mereka perlu proses untuk beradaptasi dengan lingkungan sekolah yang baru. Supaya peserta didik cepat beradaptasi dengan lingkungan sekolah maka perlu ada upaya untuk melakukan sebuah tindakan nyata. Sebagai warga sekolah SMP Negeri 1 Ngawi yang berpredikat sebagai sekolah Adi Wiyata tentunya harus memiliki karakter peduli lingkungan. Dari hasil observasi pada bulan Juli – Agustus  2019,  menunjukkan karakter peduli lingkungan peserta didik kelas 7 masih rendah. Pendidikan karakter peduli lingkungan yang rendah saat pengamatan dapat dilihat dari kebersihan lingkungan kelas yang kotor dan tidak rapi. Kondisi ini terjadi karena siswa yang seharusnya  piket membersihkan kelasnya masih ada yang terlambat dan tidak melaksanakan tugasnya. Rendahnya karakter peduli lingkungan jua bisa dilihat pada saat kegiatan Sabtu bersih. Banyak peserta didik yang menghindar dari tanggung jawab membersihkan lingkungan kelasnya. Ada pula yang melaksanakan kegiatan Sabtu bersih tetapi belum sesuai harapan. Misalnya beberapa peserta didik  belum memisahkan sampah organik dan non organik ketika membuang sampah. Bahkan masih ada siswa yang membuang bungkus makanan pada pot bunga di depan kelas. Kebiasaan buruk peserta didik yang membuang bungkus makanan sembarangan menunujukkan betapa rendahnya karakter peduli mereka pada lingkungan. Sikap kurang peduli lingkungan tersebut mungkin  disebabkan karena guru belum menerapkan pendidikan karakter peduli lingkungan yang diintegrasikan dalam pembelajaran, terutama pembelajaran IPS yang mengkaitkan dengan lingkungan.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut dan menanamkan karakter peduli lingkungan dalam pembelajaran IPS, maka guru harus memberi teladan dalam bentuk tindakan nyata. Berdasarkan pengalaman yang saya lakukan pada peserta didik, khususnya kelas 7H SMP Negeri 1 Ngawi, terbukti menunjukkan perubahan positip. Membimbing peserta didik kelas 7 yang masih kekanak-kanakan, sangat mengesankan. Berdasarkan Kurikulum 2013, materi awal semester ganjil mata pelajaran IPS kelas 7 tentang Manusia, Tempat dan Lingkungan. Materi ini sangat sesuai untuk menanamkan karakter peduli lingkungan pada peserta didik.
Selama bulan Juli – Agustus  2019, peserta didik saya ajak melakukan gerakan hidup bersih dan peduli lingkungan. Pada awalnya saya ajak mengamati lingkungan sekitar kelas yang masih kotor. Setelah melakukan pengamatan, peserta didik saya minta menuliskan pendapatnya tentang lingkungan yang diamati. Pada umumnya peserta didik menyadari bahwa lingkungan kelasnya kotor dan perlu dibersihkan. Selanjutnya saya memberikan pengarahan secukupnya untuk ditindaklanjuti oleh peserta didik. Untuk mempermudah pemantauan aktivitas siswa maka saya menggunakan beberapa indikator.  Indikator aspek karakter peduli lingkungan yang saya gunakan sebagai berikut;
1. Menjaga lingkungan kelas supaya tetap bersih,
2. Menjaga lingkungan kelas supaya tetap rapi,
3. Merawat tanaman asuh/menyiram bunga,
4. Membuang sampah pada tempatnya,
5. Melakukan usaha memperbaiki kerusakan di lingkungan kelas.
Aktivitas peserta didik selama proses belajar mengajar, saya amati dengan serius. Karena aktivitas peserta didik berpengaruh pada terbentuknya pengetahuan dan keterampilan yang akan mengarah pada perubahan perilaku atau karakter. Terbukti bahwa secara bertahap peserta didik yang saya bimbing menunjukkan perubahan perilaku positip. Berdasarkan pengalaman tersebut maka guru perlu memberi contoh konkrit dalam bentuk tindakan kepada peserta didik untuk menanamkan karakter peduli lingkungan. Misalnya  dengan cara menjaga kebersihan lingkungan kelas, menjaga kerapian lingkungan kelas, merawat tanaman asuh/menyiram bunga, membuang sampah pada tempatnya  dan melakukan usaha memperbaiki kerusakan lingkungan. Peserta didik dapat meningkatkan kerjasama melalui diskusi kelompok sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai secara optimal.
Bagi guru mata pelajaran IPS sebaiknya berusaha menanamkan karakter peduli lingkungan secara terintegrasi dengan materi pembelajaran IPS yang sesuai. Kegiatan ini harus dilakukan secara berkelanjutan sehingga menjadi kebiasaan yang melekat pada setiap pribadi peserta didik. Proses seperti ini bermanfaat untuk menanamkan karakter peduli lingkungan. Semoga upaya meningkatkan karakter peduli lingkungan ini dapat dikembangkan lebih lanjut, oleh guru maupun pengembang pendidikan lainya, sehingga karakter peduli lingkungan peserta didik membudaya di sekolah.

Ngawi, 9 Juni 2020
Penulis Guru SMP Negeri 1 Ngawi
Alamat Kantor: Jl. Ronggowarsito no 1 Ngawi 63211
No HP. 082142365476

Tidak ada komentar:

Posting Komentar